Tuesday, February 26, 2008

My Reflection

TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya. (Mzm 28 : 7)


Itulah motto yang kupilih sampai sekarang karena saya merasakan Cinta Tuhan pada diriku, Dia melindungi aku dari bahaya dan Ia yang menopang langkahku tatkala aku mulai goyah dan lesu. Dengan apa harus kubalas kebaikan Tuhan yang kurasa sangat besar itu????


Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa. (Mzm 23:6)


Ya, saya ingin membalas cinta Tuhan yang selama ini kurasakan dalam hidupku dengan memberikan diriku seutuhnya untuk Tuhan, dengan jalan menjadi imam Diosis di Keuskupan Surabaya. Dengan segala rendah hati saya ingin melayani Tuhan dan meskipun dalam pelayanan itu nantinya akan banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan tetapi saya tidak akan mundur untuk menjadi seorang pelayan Tuhan yang baik (Bdk. Kis 20:19)


Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. (Ay 42 : 2)


Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! (Kis 18 : 9)


Tuhan, aku tahu bahwa Engkau telah mengatur semuanya untuk aku. Banyak hal yang tidak kumengerti dan hanya Engkau yang mengetahuinya, bimbinglah dan tunjukkan jalan yang terbaik bagiku. Tuhan, dengarkanlah seruanku. Amin.




TUHAN, AKU TIDAK TAKUT


KARENA ENGKAU ADA DI SAMPINGKU!!!!



GOD’S WILL

Ketika segala rencana tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, ingatlah selalu bahwa TUHAN punya rencana untuk anda. Kalau anda menaruh kepercayaan kepada-Nya, Dia akan memberi anda karunia yang besar (Yes 55: 8-9).


Bagiku panggilan itu benar-benar sebuah misteri. Bagaimana tidak! Pada bulan Desember kemarin, saat romo rektor bertanya tentang keputusan untuk terus kemana, saya menjawabnya ke Keuskupan Agung Samarinda. Pilihan saya ke sana adalah karena ada rasa yang besar, seolah-olah Tuhan sendiri yang mengarahkan aku untuk melamar ke Keuskupan Agung Samarinda. Memang ada dua pilihan waktu itu, Surabaya atau Samarinda. Saya tertarik ke Surabaya adalah karena memang sejak lahir dan selama ini saya cukup lama berada di Surabaya, selain itu (kenal Surabaya) saya inginnya dekat dengan orang tua. Tetapi rasa itu kalah dengan jiwa perantauan saya, saya mencoba melamar di Keuskupan Agung Samarinda dengan alasan sedikitnya imam praja di sana dan karena jiwa perantauan saya. Ternyata Tuhan memang berkehendak lain! Surat balasan dari Keuskupan Agung Samarinda sudah saya terima tanggal 8 Mei 2006. Dari keputusan itu saya menerimanya dengan lapang dada, karena saya yakin Tuhan sudah menyiapkan jalan untuk meniti panggilan ini.

Satu minggu setelah surat balasan dari Keuskupan Agung Samarinda kuterima, saya diberi ‘PR’ oleh romo untuk kembali menemukan Kehendak Tuhan, Tuhan mau berkata apa lewat kejadian ini. Salah satu kalimat yang menarik dan yang menjadikan dasar untuk saya melangkahkan kaki adalah “kehendak Tuhan itu tidak bisa dipaksakan!”. Bagiku Tuhan sudah mempunyai rencana untuk menempatkan aku di dalam Keuskupan Surabaya ini.


Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29: 11)


Ingat dan yakinilah, rancangan Tuhan itu indah! Dia tidak pernah gagal merancangkan apa yang baik bagi anda. Dia TUHAN yang mahabaik, yang selalu turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi anda yang mengasihi-Nya


Saya yakin dengan kejadian itu Tuhan punya rencana lain. Saya memutuskan untuk terus melangkahkan kaki di jalan imamat ini dengan melamar ke Keuskupan Surabaya, bagiku Tuhan yang sudah merencanakan ini dan saya siap menghadapi resiko-resiko yang ada. Saya memilih Keuskupan Surabaya ini adalah karena: 1. Tuhan menghendaki saya berada di dalam Keuskupan Surabaya, untuk menjadi pekerja di dalam rumah sendiri. 2. Saya ingin membalas cinta Tuhan yang selama ini kurasakan dalam hidupku dengan memberikan diriku seutuhnya untuk Tuhan, dengan jalan menjadi imam di Keuskupan Surabaya. 3. Saya sudah lama dan kenal Surabaya, meskipun tidak semua regio pernah saya datangi. Dengan berangkat dari kenal tersebut, saya ingin mengabdikan diri di rumah sendiri, Keuskupan Surabaya.


..... tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki” (Mat. 26: 39) NON MEA SED TUA VOLUNTAS


Tuhan, hidup ini tak slalu mudah. Berbatu terjal dan penuh liku. Terkadang terluka dan menderita, namun akan tetap kujalani. Badai, guntur kan kuhadapi. Jurang, tebing kan kurayapi. Duka lara pun kualami, demi meraih apa yang kucari. Gunung pun akan kudaki, laut kusebrangi, jalan berliku pun kutelusuri. Apapun yang terjadi ku takkan berhenti, bila disana kutemukan cinta.


Keputusanku untuk terus ini selain untuk mengikuti Kehendak Tuhan, juga ingin supaya pembinaan diriku tidak terputus. Diriku yang sudah tertata, terbina ini ingin terus kubina dan kutata dengan jalan melanjutkan ke seminari tinggi dan memberikan yang terbaik bagi semua orang.

Tuhan apa saja yang telah kualami ini, kiranya Engkau selalu menyertai langkahku. Aku yakin Engkau tidak akan membiarkan hamba-Mu, yang berteriak minta tolong kepada-Mu kau biarkan begitu saja. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.


TUHAN MEMBUAT SEGALA SESUATU INDAH PADA WAKTUNYA.........


Akhir tahun 2007

Cerita semua dengan awal huruf T

"Tukang tempe tertantang tukang tahu"
Takkala temperatur terik terbakar terus, tukang tempe tetap tabah,
"Tempe-tempe", teriaknya. Ternyata teriakan tukang tempe tadi terdengar
tukang tahu, terpaksa teriakannya tambah tinggi, "Tahu-tahu-tahu!"
"Tempenya terbaik, tempenya terenak, tempenya terkenal!!", timpal
tukang tempe. Tukang tahu tidak terima,"Tempenya tengik, tempenya
tawar,tempenya terjelek!"
Tukang tempe tertegun, terhenyak, "Teplakkk...!" tamparannya tepat
terkena tukang tahu. Tapi tukang tahu tidak terkalahkan, tendangannya
tepat terkena tulang tungkai tukang tempe.
Tukang tempe terjengkang tumbang! Tapi terus tegak, tatapannya
terhunus tajam terhadap tukang tahu. Tetapi, tukang tahu tidak
terpengaruh tatapan tajam tukang tempe tersebut, "Tidak takut!!!"
tantang tukang tahu.
Tidak ternyana tangan tukang tempe terkepal, tinjunya terarah, terus
tonjokkannya tepat terkena tukang tahu, tak terelakkan! Tujuh
tempat terkena tinjunya, tonjokan terakhir tepat terkena telak.
Tukang tahu terjerembab. "Tolong... tolong... tolong...!", teriaknya
terdengar tinggi. Tetapi tanpa tunda tempo, tukang tempe teruskan
teriakannya, "Tempe... tempe.... tempe...!
TAMAT

Sunday, February 24, 2008

Joke: Introspeksi diri

Bila boss tetap pada pendapatnya,
itu berarti beliau konsisten.
Bila staff tetap pada pendapatnya,
itu berarti dia keras kepala !

Bila boss berubah-ubah pendapat,
itu berarti beliau fleksibel.
Bila staff berubah-ubah pendapat,
itu berarti dia plin-plan !

Bila boss bekerja lambat,
itu berarti beliau teliti.
Bila staff bekerja lambat
itu berarti dia tidak 'perform' !

Bila boss bekerja cepat,
itu berarti beliau 'smart'.
Bila staff bekerja cepat,
itu berarti dia terburu-buru !

Bila boss lambat memutuskan,
itu berarti beliau hati-hati.
Bila staff lambat memutuskan,
itu berarti dia 'telmi' !

Bila boss mengambil keputusan cepat,
itu berarti beliau berani mengambil
keputusan.
Bila staff mengambil keputusan cepat,
itu berarti dia gegabah !

Bila boss terlalu berani ambil resiko,
itu berarti beliau risk-taking.
Bila staff terlalu berani ambil resiko,
itu berarti dia sembrono !

Bila boss tidak berani ambil resiko,
itu berarti beliau 'prudent'.
Bila staff tidak berani ambil resiko,
itu berarti dia tidak berjiwa bisnis !

Bila boss mem-by pass prosedur,
itu berarti beliau proaktif-inovatif.
Bila staff mem-by-pass prosedur,
itu berarti dia melanggar aturan !

Bila boss curiga terhadap mitra bisnis,
itu berarti beliau waspada.
Bila staff curiga terhadap mitra bisnis,
itu berarti dia negative thinking !

Bila boss menyatakan : " Sulit "
itu berarti beliau prediktif-antisipatif.
Bila staff menyatakan : " Sulit "
itu berarti dia pesimistik !

Bila boss menyatakan : " Mudah "
itu berarti beliau optimis.
Bila staff menyatakan : " Mudah "
itu berarti dia meremehkan masalah !

Bila boss sering keluar kantor,
itu berarti beliau rajin ke customer
Bila staff sering keluar kantor,
itu berarti dia sering kelayapan !

Bila boss sering entertainment,
itu berarti beliau rajin melobi customer.
Bila staff sering entertainment,
itu berarti dia menghamburkan anggaran !

Bila boss tidak pernah entertainment,
itu berarti beliau berhemat.
Bila staff tidak pernah entertainment,
itu berarti dia tidak bisa me-lobby
customer !

Bila boss sering tidak masuk,
itu berarti beliau kecapaian karena
kerja keras.
Bila staff sering tidak masuk,
itu berarti dia pemalas !

Bila boss minta fasilitas,
itu berarti beliau menjaga citra perusahaan.
Bila staff minta fasilitas,
itu berarti dia banyak menuntut !

Bila boss membuat tulisan seperti ini,
itu berarti beliau humoris.
Bila staff membuat tulisan seperti ini,
itu berarti dia :

* frustrasi
* iri terhadap karir orang lain
* negative thinking
* memprovokasi
* tidak tahan banting
* barisan sakit hati
* berpolitik di kantor
* tidak produktif
* tidak sesuai dengan budaya yang ada