Ketika segala rencana tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, ingatlah selalu bahwa TUHAN punya rencana untuk anda. Kalau anda menaruh kepercayaan kepada-Nya, Dia akan memberi anda karunia yang besar (Yes 55: 8-9).
Bagiku panggilan itu benar-benar sebuah misteri. Bagaimana tidak! Pada bulan Desember kemarin, saat romo rektor bertanya tentang keputusan untuk terus kemana, saya menjawabnya ke Keuskupan Agung Samarinda. Pilihan saya ke sana adalah karena ada rasa yang besar, seolah-olah Tuhan sendiri yang mengarahkan aku untuk melamar ke Keuskupan Agung Samarinda. Memang ada dua pilihan waktu itu, Surabaya atau Samarinda. Saya tertarik ke Surabaya adalah karena memang sejak lahir dan selama ini saya cukup lama berada di Surabaya, selain itu (kenal Surabaya) saya inginnya dekat dengan orang tua. Tetapi rasa itu kalah dengan jiwa perantauan saya, saya mencoba melamar di Keuskupan Agung Samarinda dengan alasan sedikitnya imam praja di sana dan karena jiwa perantauan saya. Ternyata Tuhan memang berkehendak lain! Surat balasan dari Keuskupan Agung Samarinda sudah saya terima tanggal 8 Mei 2006. Dari keputusan itu saya menerimanya dengan lapang dada, karena saya yakin Tuhan sudah menyiapkan jalan untuk meniti panggilan ini.
Satu minggu setelah surat balasan dari Keuskupan Agung Samarinda kuterima, saya diberi ‘PR’ oleh romo untuk kembali menemukan Kehendak Tuhan, Tuhan mau berkata apa lewat kejadian ini. Salah satu kalimat yang menarik dan yang menjadikan dasar untuk saya melangkahkan kaki adalah “kehendak Tuhan itu tidak bisa dipaksakan!”. Bagiku Tuhan sudah mempunyai rencana untuk menempatkan aku di dalam Keuskupan Surabaya ini.
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29: 11)
Ingat dan yakinilah, rancangan Tuhan itu indah! Dia tidak pernah gagal merancangkan apa yang baik bagi anda. Dia TUHAN yang mahabaik, yang selalu turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi anda yang mengasihi-Nya
Saya yakin dengan kejadian itu Tuhan punya rencana lain. Saya memutuskan untuk terus melangkahkan kaki di jalan imamat ini dengan melamar ke Keuskupan Surabaya, bagiku Tuhan yang sudah merencanakan ini dan saya siap menghadapi resiko-resiko yang ada. Saya memilih Keuskupan Surabaya ini adalah karena: 1. Tuhan menghendaki saya berada di dalam Keuskupan Surabaya, untuk menjadi pekerja di dalam rumah sendiri. 2. Saya ingin membalas cinta Tuhan yang selama ini kurasakan dalam hidupku dengan memberikan diriku seutuhnya untuk Tuhan, dengan jalan menjadi imam di Keuskupan Surabaya. 3. Saya sudah lama dan kenal Surabaya, meskipun tidak semua regio pernah saya datangi. Dengan berangkat dari kenal tersebut, saya ingin mengabdikan diri di rumah sendiri, Keuskupan Surabaya.
“..... tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki” (Mat. 26: 39) NON MEA SED TUA VOLUNTAS
Tuhan, hidup ini tak slalu mudah. Berbatu terjal dan penuh liku. Terkadang terluka dan menderita, namun akan tetap kujalani. Badai, guntur kan kuhadapi. Jurang, tebing kan kurayapi. Duka lara pun kualami, demi meraih apa yang kucari. Gunung pun akan kudaki, laut kusebrangi, jalan berliku pun kutelusuri. Apapun yang terjadi ku takkan berhenti, bila disana kutemukan cinta.
Keputusanku untuk terus ini selain untuk mengikuti Kehendak Tuhan, juga ingin supaya pembinaan diriku tidak terputus. Diriku yang sudah tertata, terbina ini ingin terus kubina dan kutata dengan jalan melanjutkan ke seminari tinggi dan memberikan yang terbaik bagi semua orang.
Tuhan apa saja yang telah kualami ini, kiranya Engkau selalu menyertai langkahku. Aku yakin Engkau tidak akan membiarkan hamba-Mu, yang berteriak minta tolong kepada-Mu kau biarkan begitu saja. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
TUHAN MEMBUAT SEGALA SESUATU INDAH PADA WAKTUNYA.........
Akhir tahun 2007