Tuesday, March 12, 2019

ADVEN DAN RELEVANSINYA DENGAN GLOBAL WARMING

ADVEN DAN RELEVANSINYA DENGAN GLOBAL WARMING
November 2007, Sby



Advent
Sebentar lagi kita sebagai umat katolik akan memasuki masa advent, masa dimana kita diajak untuk menanti kelahiran Yesus Kristusa dalam peristiwa Natal dan juga menantikan kedatangan Yesus yang kedua kalinya, dalam arti ini menantikan hari akhir. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa masa advent ini adalah masa awal tahun liturgi gereja (tahun baru liturgi gereja katolik), yang mana ada 4 minggu dan ditandai dengan roda/ corona Advent yang dihiasi dengan daun cemara dan diatasnya diletakkan 4 lilin lambang kehadiran Sang Terang.

Global Warming (Pemanasan Global)
Beberapa minggu belakangan ini banyak media massa yang memberi liputan tentang Global Warming atau pemanasan global. Apa sich Global warming itu? Sehingga banyak orang di dunia ini merasa sangat penting utuk dibahas. Perlu kita ketahui bahwa Global Warming (GW, Red) adalah suatu peristiwa dimana suhu bumi menjadi lebih panas dari biasanya dan menyebabkan kekacauan fenomena alam di Bumi. Coba saja kita bandingkan cuaca pada saat ini dengan 5-8 tahun yang lalu, dulu musim penghujan ataupun musim kemarau dapat diprediksikan dalam hitungan bulan, sedangkan sekarang hal itu tidak bisa diprediksikan, kecenderungan musim kemarau terasa lebih lama dan panas sinar matahari sangat menyengat kulit. Selain itu panasnya suhu bumi yang meningkat tajam ini menyebabkan beberapa hutan di Saradan, Madiun dan Kalimantan mengalami kebakaran karena titik api semakin banyak dan sulit dipadamkan.

Peningkatan suhu ini diakibatkan oleh “efek rumah kaca”, maksudnya panas sinar matahari tertahan oleh gas karbon monoksida yang melingkari bumi ini. Alhasil, sinar matahari yang harusnya keluar dari bumi ini tertahan oleh gas-gas tersebut dan kembali lagi ke bumi yang menyebabkan meningkatnya suhu di bumi. 

Peningkatan suhu inilah yang menyebabkan kekacauan alam seperti yang sering kita jumpai dalam media masaa, misalnya banjir besar di India dan Cina, badai Katrina yang terjadi pada 29 Agustus 2005 di AS, penguapan tanah yang menyebabkan tanah retak, dan yang paling fatal adalah melelehnya es di kutub, hal tersebut cukup berbahaya karena akan banyak pulau-pulau kecil yang tenggelam. Dalam film dokumenter “Al Gore: An Inconvenient Truth” penasehat Tony Blair, Perdana Mentri Inggris mengatakan seluruh dunia akan tenggelam jika Greenland atau ½ Antartika barat mencair, akibatnya Florida, San Fransisco, Belanda, Beijing, Shanghai, Calcuta, New Orleans, dan gedung (bekas) WTC akan berada di bawah air, beberapa pulau kecil akan tenggelam. Hal tersebut karena dampak dari GW yang sudah stadium empat/ akhir.

Relevansi
Advent adalah masa dimana kita menantikan kedatangan Tuhan Yesus Kristus untuk kedua kalinya, kapan itu??? Saat-saat yang tidak bisa diprediksikan, tetapi Tuhan sendiri mengajak kita untuk dapat melihat tanda-tanda jaman, bagaimana kita menyikapi hal tersebut. Dalam peristiwa GW ini manusia disibukkan untuk mencoba mengembalikan keadaan alam yang dulunya indah, tenang, damai, air yang jernih, cuaca dan suhu yang sejuk, serta bersihnya udara dari polusi.

Dalam peziarahan di dunia ini kita hanya diberi tenggat waktu 70 tahun dan 80 jika kuat (Mzm 90: 10a), dalam masa waktu itu kita diberi mandat oleh Tuhan untuk memenuhi bumi dan menaklukkan itu, berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi (Kej 1: 28b) kiranya tugas dari Tuhan ini tidak disalah artikan untuk merusak alam dan menguasai sumber daya alam yang tersimpan dengan serakah. Maksud Tuhan memberikan mandat itu adalah semata-mata untuk menjaga kelangsungan hidup semua makhluk yang ada di bumi ini, supaya kehidupan di bumi ini tercipta suasana seperti yang digambarkan oleh Nabi Yesaya (11: 6-9), menciptakan suasana yang asri, nyaman dengan memanfaatkan dan memelihara lingkungan hidup.

Munculnya issu GW ini adalah karena ulah manusia sendiri, yang maunya menang sendiri dalam mengeruk sumber daya alam secara berlebihan. Apa yang mesti kita lakukan??? Kita harus punya keinginan untuk berubah, kita buat perubahan besar bagi dunia dengan melakukan hal-hal kecil di sekitar kita. Gereja Katolik Indonesia juga peduli dengan keadaan ini, dalam nota pastoral KWI 2004 salah satunya berisi tentang “kepedulian terhadap lingkungan”, KWI berharap agar seluruh umat katolik di Indonesia membantu kelestarian lingkungan hidup. Apalagi visi paroki ini untuk menjadikan Gereja yang ramah lingkungan, bukan hanya semata berhubungan dengan alam saja, melainkan juga dengan masyarakat sekitar.

Beberapa hal kecil yang perlu kita lakukan adalah dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat/ selokan, membuat penghijauan ditaman rumah supaya udara menjadi lebih sejuk dan segar, mengurangi penggunaan AC yang notabene penyumbang gas pembuat “efek rumah kaca” terbesar, dan beberapa hal lain yang ada disekitar kita.

Ulasan ini bukan untuk menggurui tetapi untuk memberi ulasan-ulasan mengenai issu yang mulai memanas, dan ini memang sudah bukan issu lagi melainkan keprihatinan dunia, terlebih hal tersebut dilontarkan oleh Mr. Al Gore, salah satu kandidat calon presiden AS yang kemudian kalah suara dari presiden Bush sekarang. Bila tidak ada perubahan mendasar, seperti yang dipresentasikannya, tidak bisa disangkal lagi kalau ½ dari antartika barat akan mencair dan hal tersebut berbahaya bagi beberapa kota dan pulau yang tersebut di atas tadi. Maka dari itu, mulai sekarang, secara khusus dalam masa advent ini kita menyiapkan hati yang baru untuk menyambut kedatangan Tuhan, baik dalam perayaan Natal atau dalam menunggu kedatangan-Nya yang kedua, entah kapan itu....... menyiapkan hati yang baru juga bisa berarti kita mempunyai kebiasaan baru yang dapat mendukung nota pastoral KWI 2004 tentang melestarikan lingkungan hidup. Semoga kita semua mempunyai niat baik supaya keberadaan kita di bumi ini tetap hidup tanpa ada ancaman akan tenggelam.

No comments: